Sabtu, 21 Juni 2008

PEMELIHARAAN SAPI POTONG LOKAL


PANDUAN PEMELIHARAAN SAPI POTONG LOKAL

UNTUK PETANI PETERNAK

Jika anda memulai usaha pemeliharaan sapi potong betina maka :

Hewan dengan energi normal dalam ransumnya akan memperlihatkan gejala puber/birahi rata – rata pada umur 428 hari (1.2 tahun) atau pada bobot badan 288 kg

Pada umur ini kebutuhan pakan jika menggunakan rumput gajah sebanyak 30 Kg atau setara dengan intake bahan kering 6 Kg. Rumput gajah bisa diganti dengan pucuk tebu atau rumput campuran (seperti kolonjono + rumput liar + daun jagung) pada intake yang sama yaitu 30 kg. Namun jika pakan yang tersedia adalah jerami kering maka bisa diberikan sejumlah 7.5 Kg per ekor per hari.

Kebutuhan minum sapi sekitar 30 – 50 liter per hari, sebaiknya di dalam air minumnya ditambahkan mineral dari garam sebanyak 50 gram/hari, CaCO3 /Kalsium 100 gr/hari dan urea 50 gr/hari sebagai sumber NPN bagi mikroba rumen.

Untuk kesehatan sapi perlu dilakukan pemberantasan parasit cacing baik cacing hati, paru dan pencernakan dengan menggunakan obat cacing yang berspektrum luas seperti Albendazole, Fenotiazin dan Fanbendazole. Atau secara tradisional bisa menggunakan temu ireng. Program pembrantasan cacing ini harus dilakukan rutin. Untuk abat cacing dari bahan kimia dilakukan 6 bulan sekali, sedang untuk jamu tradisional 3 bulan sekali sudah cukup.

Resep alternative jamu tradisional untuk pembrantasan cacing

Bahan :

ü Daun tembakau = 5 lembar

ü Air = secukupnya

Cara :

ü Daun tembakau ditumbuk sampai halus, lalu dicampur air dan disaring

ü Air saringan diminumkan pada sapi

Agar tidak terjadi keracunan Amonia dari feces/kotoran sapi harus diperhatikan aliran udara di dalam kandang mengingat ammonia ini hanya membumbung 2 meter diatas permukaan tanah. Kandang perlu dibuatkan ventilasi/jendela kecil di dinding kandang agar ada pergerakan aliran udara, disamping kadar ammonia bisa dikurangi tambahan oksigen di dalam kandang akan meningkat dan itu sangat bagus untuk kesehatan dan metabolisme sapi.

Jika kita tidak sempat menjemur sapi dibawah sinar matahari, kita bisa membuka beberapa genteng agar sinar matahari bisa masuk kedalam kandang. Tindakan ini sangat bagus karena dapat membantu metabolisme vitamin D yang sangat diperlukan untuk pertulangan sapi juga dapat mengurangi populasi mikroorganisme yang merugikan didalam kandang

Jika sapi betina tersebut mendapat zat gizi yang cukup maka pada umur 15 bulan atau lebih sudah bisa dikawinkan. Jika sapi sebelum umur 15 bulan birahinya bagus sebaiknya jangan dikawinkan dulu karena sering terjadi masalah pada saat dia melahirkan nanti karena sisten reproduksinya belum matang. Permasalahan itu antara lain Retensio Placenta dimana Ari-ari tertinggal di dalam uterus, Kesulitan melahirkan karena tulang panggul masih belum cukup besar, anak yang dilahirkan kurang sempurna/cacat karena sel telur induk betina belum dewasa, dan produksi susunya sedikit karena alveoli didalam jaringan susunya belum sempurna sehingga pedet akan menjadi kurus.

Perkawinan bisa dilakukan dengan menggunakan pejantan (secara alami), bisa juga menggunakan jasa kawin suntik (menghubungi petugas kawin suntik terdekat)

Tanda – tanda birahi sapi yang baik untuk dikawinkan :

  1. Keluar lendir bening dari vulva /wadonan (lendir bening memanjang)
  2. Vulva/wadonan membengkak atau tidak seperti biasanya, warna merah dan lebih hangat dari biasanya.
  3. Sapi gelisah, kalau ada teman disampingnya ingin dinaiki, mengeluarkan suara berisik, tidak konsentrasi makan
  4. Khusus pada kasus sapi perah produksi susu turun 2 liter dari biasanya
  5. Punggung sapi terlihat menekuk kebawah, ekor agak naik

Waktu perkawinan yang baik

  1. Jika menemukan birahi jam 6 pagi maka dikawinkan jam 6 sore atau sebaliknya jika ditemukan birahi jam 6 sore maka dikawinkan jam 6 pagi (jarak 12 jam)
  2. Untuk sapi dara lama birahinya hanya satu hari, kalau indukan/babon lama birahinya sekitar 2 hari

Jika perkawinan berhasil dan sapi bisa bunting maka pada kebuntingan 1 -3 bulan yang harus dilakukan adalah :

  1. Pakan rumput gajah 30 Kg + 10% = 33 Kg (semua jenis pakan ditambah 10%)
  2. Minum 30 – 50 liter + garam 50 gr/hari + kalsium CaCO3 100 gr/hr + Urea 50 gr
  3. lebih sering dijemur dan latihan berjalan agar tulang-tulangnya lebih kuat
  4. Kebersihan kandang dijaga, aliran udara harus segar
  5. Kendala yang sering muncul biasanya adalah demam, nafsu makan menurun, tapi ini adalah hal biasa karena pengaruh perkembangan pedet di dalam uterus biasanya gejala ini muncul selama 3 hari dan akan sembuh dengan dendirinya.

Untuk sapi dengan kebuntingan 3 – 6 bulan yang harus diperhatikan adalah :

  1. Pakan rumput gajah 30 Kg + 20% = 36 Kg (semua pakan ditambah 20 %)
  2. Minum 30 – 50 liter + garam 50 gr/hr + kalsium CaCO3 100 gr + Urea 50 gr
  3. lebih sering dijemur dan latihan berjalan agar tulang-tulangnya lebih kuat
  4. Kebersihan kandang dijaga, aliran udara harus segar
  5. Tidak ada kendala kesehatan dalam masa ini, yang muncul adalah nafsu makan dan minum yang semakin tinggi.

Untuk sapi dengan kebuntingan 6 bulan sampai beranak :

1 Pakan rumput gajah 30 Kg + 30% = 39 Kg (semua pakan ditambah 30 %)

2 Minum 30 – 50 liter + garam 50 gr/hr + kalsium CaCO3 100 gr + Urea 50 gr

3 lebih sering dijemur dan latihan berjalan agar mudah beranak

4 Kebersihan kandang dijaga, aliran udara harus segar

5 Tidak ada kendala dalam masa ini, tetapi perlu diperhatikan kualitas hijauan yang diberikan harus lebih baik karena masa ini ada proses pematangan pedet sebelum keluar

6 Sebelum beranak siapkan tempat yang longgar ditambah tumpukan jerami kering sebagai alas untuk melahirkan dan tempat latihan berdiri pedet.

Setelah induk beranak maka yang harus dilakukan adalah :

  1. Sesaat pedet lahir bersihkan lender dari mulut pedet agar segera bisa bernafas dengan normal dan lancar, kemudian berikan pedet pada induknya.
  2. Membiarkan induk memakan bagian dari placenta / ari-ari karena ini menjadi stimulus/rangsangan bagi induk untuk segera memproduksi susu bagi anaknya. Serta membiarkan induk menjilati tubuh pedet sampai pedet bersih dan bisa berdiri sendiri
  3. Susu pertama yang keluar berwarna kuning kental dan sedikit amis, ini dinamakan Colustrum yang kaya akan zat antibody,protein dan vitamin yang sangat bagus untuk kekebalan tubuh pedet terhadap serangan penyakit dan kesehatan pedet itu secara umum.
  4. Sekitar 1 – 2 jam Pedet sudah bisa berdiri sendiri, pada saat itu diupayakan pedet segera menyusu pada induknya agar sifat keibuan induk segera muncul dan ini sangat bagus untuk pemeliharaan pedet sapi.
  5. Pakan Induk diharapkan yang bagus karena pada masa ini, indukan banyak kehilangan tenaga dan menurun nafsu makannya. Bisa juga ditambahkan gula merah sekitar 0.5 Kg + air kemudian “diclontang” hanya satu kali pemberian saja. Setelah itu pakan induk normal (rumput gajah = 30 Kg) sampai bunting kembali.
  6. Satu bulan setelah beranak induk segera diberi obat cacing

PEMBESARAN PEDET

Selama 6 bulan pedet akan menyususu kepada induknya sambil belajar memakan pakan kasar yang diberikan kepada induknya. Karena induknya sering dijemur maka pedet bisa berlari bebas dan bisa mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan tulangnya. Kendala yang sering muncul pada usia pedet 1 – 3 bulan adalah mencret/diare. Diare ini biasanya karena pengaruh lingkungan yang kotor juga karena perubahan anatomi pencernakan dari tubuh pedet itu sendiri. Penangannya adalah dengan memberikan obat diare yang mengandung Sulfadiazine + trimethoprim atau lainnya yang sejenis. Bisa juga menggunakan jamu tradisional seperti

Resep I

Bahan :

ü Daun nangka

Cara :

ü Daun nangka diberikan pada sapi sebagai pakan hijauan utama

Resep II

Bahan :

ü Daun jambu biji segar = 5 lembar

ü Air

Cara :

ü Daun jambu biji ditumbuk sampai lumat dan diencerkan dengan air

Ramuan ini disaring dan airnya diberikan pada sapi

Setelah lepas sapih ,pada umur 6 – 9 bulan maka yang harus dilakukan adalah :

  1. Segera diberikan obat cacing
  2. Pakan rumput gajah/rumput campuran/pucuk tebu bisa diberikan sesuai dengan nafsu makannya atau sekitar 10 – 15 Kg per ekor/hari, jika pakan yang tersedia adalah jerami maka bisa diberikan 2.5 Kg – 3.75 Kg
  3. Air minum 10 – 15 liter + garam 25 gr + Kalsium/CaCo3 50 gr

Untuk Pembesaran Pedet umur 9 – 12 bulan

  1. Masa ini adalah masa pendewasaan tubuh (rangka, otot dll)
  2. Pakan rumput gajah/rumput campuran/pucuk tebu bisa diberikan sekitar 15 – 20 Kg, jika jerami bisa diberikan 3.75 – 5 Kg
  3. Air minum sebebasnya sekitar 15 -25 liter + garam 25 gr + calcium 50 gr per hari

Untuk pembesaran 12 – 15 bulan

  1. Masa ini adalah masa dewasa kelamin
  2. Pakan rumput gajah/rumput campuran/pucuk tebu bisa diberikan sekitar 20 – 30 Kg/ekor/hari, jika jerami bisa diberikan 5 – 7.5 Kg per ekor/hari
  3. Air minum 20 – 50 liter + garam 50 gr + CaCOe/kalsium 100 gr + Urea 50 gr
  4. Obat cacing diberikan pada usia 12 bulan
  5. Mulai muncul tanda-tanda birahi baik pada pedet jantan maupun betina tapi jangan dikawinkan karena system reproduksinya belum siap.

Setelah umur 15 bulan jika pedet yang dipelihara adalah betina maka pedoman pemeliharaannya seperti penjelasan di awal (kembali ke awal)

Jika pedet yang dipelihara adalah jantan maka bisa dilakukan program penggemukan

PENGGEMUKAN SAPI JANTAN

Sapi bakalan yang digunakan untuk penggemukan bisa berasal dari pembesaran pedet jantan sendiri atau membeli sapi jantan dari pasar.

Syarat sapi bakalan yang baik adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah sapi yang sudah dewasa tubuh dan dewasa kelamin atau sekitar umur 1.5 tahun , lebih bagus jika sudah poel (gigi depan sudah berganti dari gigi seri yang kecil menjadi gigi permanent yang besar). Poel giginya antara poel 1 – 6

2. Sapi harus sehat

3. tidak ada kelainan pada kaki

4. sapi tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu kurus

Secara umum sapi bakalan yang ada di wilayah jawa timur terdiri dari banyak keturunan, ada keturunan sapi PO (peranakan Ongole), sapi Perah, sapi Limousin, Sapi Simental , sapi Madura dan banyak lagi lainnya. Secara khusus dapat kita golongkan berdasarkan berat badan bahwa ada kelompok sapi yang bertipe kecil seperti sapi madura dan keturunan PO, juga ada kelompok sapi yang bertipe besar seperti keturunan sapi perah, limosin dan simental.

Sapi dengan tipe kecil memiliki kebutuhan pakan yang berbeda dengan sapi yang bertipe besar.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menggemukkan sangat bergantung pada :

1. Jenis Sapi yang dipilih

2. Umur Sapi

3. Jenis Pakan yang digunakan

4. Kesehatan sapi

Jika anda sudah memiliki sapi bakalan yang sudah siap untuk digemukkan hal hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Berikan obat cacing, karena jika sapi sehat dan terbebas dari parasit cacing maka makanan yang dikonsumsi dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ternak tanpa ada gangguan.

2. Tabel Pemberian Pakan

Tipe sapi

Bobot awal

Rumput Gajah

minimal

Dipelihara

Bobot akhir

R. Gajah

maksimal

Kecil

300 Kg

30 Kg

8 bulan

420 Kg

50 Kg

Besar

400 Kg

40 Kg

8 bulan

520 Kg

50 Kg

3. Pemberian air minum + garam 50 gr + CaCO3/kalsium 100 gr + urea 50 gr

4. Jadwal pemberian pakan sebaiknya diberikan 3 kali yaitu pagi diberikan pakan hijauan sepertiga, siang diberi sepertiga dan sepertiga sisanya diberikan saat sore hari. Pemberian pakan yang sedikit-sedikit ini akan mempermudah dan memperingan kerja dari rumen sehingga terjadi efisiensi pencernakan makanan. Pakan hijauan sebaiknya dipotong-potong kecil untuk mempercepat proses pencernakan pakan di dalam rumen sapi.

5. Hal yang mendukung kesehatan sapi antara lain adalah sirkulasi udara yang baik sehingga kandang perlu dibuatkan ventilasi, sapi memerlukan cahaya matahari agar metabolisme vitamin D berjalan sempurna sehingga rangka sapi menjadi lebih kuat untuk menopang berat tubuh yang semakin bertambah untuk itu perlu dibuka genteng kandang atau mengganti genteng kandang dengan genteng kaca, Pembersihan kandang secara teratur sehingga tidak ada keracunan ammonia dari feces sehingga sapi bakalan tidak ada hambatan pertumbuhannya.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

selamat datang di dunia blog...

Munif LA mengatakan...

Wah... Artikel ini bagus sekali mas... boleh ngak ku posting di blog aku mas.. thanks

BETERNAK SAPI mengatakan...

Oh boleh saja.. silahkan...